Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).

Di Tengah Tekanan Global, BI Yakin Ekonomi Indonesia dalam Kondisi Baik

Eko Nordiansyah • 22 November 2016 20:46
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) menyebut perbaikan ekonomi global masih belum nampak pada tahun ini. Padahal ekonomi global diharapkan bisa menggerakan pertumbuhan ekonomi baik bagi negara maju maupun negara berkembang termasuk ekonomi domestik.
 
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, ekonomi global akan tumbuh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Jika pada 2015 ekonomi global mampu tumbuh 3,2 persen, tahun ini ekonomi dunia diperkirakan hanya mampu mencapai level tiga persen.
 
Baca : Ekonomi Indonesia Tidak Melemah Sendirian

"Amerika Serikat yang diharapkan jadi penggerak masih belum pulih dan berada di persimpangan jalan pasca pemilihan presiden Amerika Serikat. Pemulihan di Eropa masih terhabat diwarnai ketidakpastian Brexit," kata dia di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2016) malam.
 
Sementara di Asia, pertumbuhan ekonomi Jepang dan Tiogkok berada pada level yang berlawanan. Jika ekonomi Jepang belum menunjukan perbaikan, ekonomi Tiongkok telah mengalami perbaikan dengan mencapai 6,6 persen di tengah upaya konsolidasi penyesuaian sumber ekonomi.
 
Baca : Jangan Risaukan Pandangan Negatif Ekonomi Indonesia
 
"Situasi tersebut berdampak pada rendahnya harga komoditas dunia. Ketidakpastian juga menerpa pasar keuangan dunia terutama terkait antispasi kenaikan the Fed, dan isu geopolitik Timur Tengah dan Amerika Serikat. Dampaknya, aliran modal ke negara berkembang menurun dan volatilitas meningkat," jelas dia.
 
Kendati begitu, ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik ditopang oleh pencapaian pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 diperkirakan sekitar lima persen, inflasi rendah dan terkendali di level tiga hingga 3,2 persen.
 
"Ini tidak terlepas dari konsistensi dan sinergi BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong permintaan domestik. Inflasi juga dampak positif penurunan global. Konsistensi kebijakan juga berkontribusi kepada nilai tukar, defisit APBN yang terjaga, serta industri perbankan yang berketahanan," pungkasnya.
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan