Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto : tangkapan Zoom.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto : tangkapan Zoom.

Banyak Negara Punya SWF, Skema LPI Dinilai Paling Mirip dengan NIIF India

Eko Nordiansyah • 25 Januari 2021 15:45
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) sudah banyak dibentuk oleh berbagai negara. Pembentukan SWF ini memiliki tujuan, sumber dana, entitas, serta karakteristik investor yang berbeda.
 
Salah satu SWF yang dinilai Sri Mulyani punya kemiripan dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang dibentuk Indonesia adalah National Investment & Infrastructure Fund (NIIF) India. NIIF kini memiliki aset USD3 miliar dari internal maupun Foreign Direct Investment (FDI).
 
"Tujuannya mendapatkan financial return dan juga dalam upaya menarik FDI lebih banyak, menggandeng co investment partner dan perkembangan sektor infrastruktur jangka panjang. Ada miripnya dengan yang sedang kita bangun di SWF kita," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual di Jakarta, Senin, 25 Januari 2021.

Tak hanya itu, NIIF juga berbentuk trust yang diinvestasikan langsung oleh Pemerintah India. Sementara untuk pengawasannya dilakukan oleh komite yang diketuai oleh menteri keuangan, sama seperti LPI yang saat ini tengah dibentuk oleh pemerintah Indonesia.
 
Selain India, Norwegia juga memiliki SWF dengan nama Norges Bank atau Norwegian Oil Fund. Lembaga ini mengelola total dana lebih dari USD1 triliun yang berasal dari hasil minyak bumi untuk investasi ke publicly listed company secara jangka panjang.
 
"Investment appetite mereka paling tinggi adalah investasi dalam bentuk ekuitas, 60 persen dari modalnya atau asset under management Norges adalah dalam bentuk ekuitas. Entitas dan framework regulasinya ini badan khusus dikelola di bawah bank sentral. Landasan hukumnya Government Petroleum Fund Act seperti UU khusus," jelas dia.
 
Sementara itu, Singapura juga memiliki lembaga serupa yaitu Government of Singapore Investment Corporation (GIC). Dengan dana kelolaan mencapai USD440 miliar, lembaga SWF milik Singapura ini hanya mengelola dana internal untuk tujuan tertentu.
 
"Fokus tujuannya mendapat financial return dengan fokus public listed company dengan investasi jangka panjang dan juga portofolio investasi terdiri dari berbagai aset kelas seperti global equity, bonds, private equity, dan real estat," ungkapnya.
 
"Untuk GIC didirikan pemerintah dalam bentuk Singapore Companies Act seperti perseroan dan reserve management entities melalui monetary authority of Singapore dan Temasek. Ini artinya dia juga shareholder adalah bank sentral yang mengelola reserve dari Singapura," lanjut dia.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan