"Pemberian PMN kepada BUMN sendiri memang merupakan salah satu modalitas dari program Pemulihan Ekonomi Nasional. Ini karena kita juga ingin melihat BUMN berpartisipasi dalam membangkitkan kembali perekonomian, membuat lapangan kerja tetap tercipta, membuat kegiatan usaha dilanjutkan dan mempunyai multiplier effect," kata Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers virtual, Jumat, 6 November 2020.
Isa menegaskan bahwa gelontoran PMN memiliki beberapa klasifikasi. Pada tahun ini misalnya, pemerintah memberikan injeksi modal kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp2,5 triliun. Pemberian tambahan modal kepada PNM tersebut lantaran PNM merupakan BUMN yang menyalurkan kredit kepada pelaku usaha mikro.
Dengan pemberian PMN kepada PNM tersebut harapannya bisa membantu masyarakat yang perekonomiannya tertekan akibat pandemi. "Jadi pemberian PMN juga merupakan salah satu cara pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Penyertaan modal kepada PNM itu, lanjut Isa, bisa membantu masyarakat untuk bertahan di tengah meluasnya dampak pandemi covid-19. "Itu support injeksi PNM tahun ini rencananya dua kali, Rp1,5 triliun dan Rp1 triliun. Itu kami lakukan karena kami meyakini PNM akan bisa membantu masyarakat survive di tengah pandemi dengan mempertahankan kegiatannya," harap Isa.
Contoh lain, suntikan dana ke PT Pelindo III (Persero) senilai Rp1,2 triliun yang ditujukan untuk pengembangan Pelabuhan Benoa guna mendukung program Bali Maritime Tourism Hub. Tujuan ekspansif lainnya juga tergambarkan dari suntikan dana Rp1,28 triliun ke PT PAL Indonesia (Persero) yang ditujukan untuk memastikan PAL siap berproduksi lebih baik dengan skala yang lebih besar.
Isa memastikan kucuran dana berbentuk PMN kepada BUMN ini memiliki tujuan yang dilaksanakan secara akuntabel. "Kita pastikan juga apa yang direncanakan memang betul dilaksanakan dan diwujudkan," tegas dia.
Pada 2021 mendatang, ada delapan BUMN dan satu lembaga yang bakal mendapat suntikan modal dari pemerintah. Untuk BUMN terdiri atas PT PLN (Persero) sebesar Rp5 triliun, PT Hutama Karya (Persero) Rp6,2 triliun, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Rp2,25 triliun, serta PT BPUI Rp20 triliun, PT Pelindo III Rp1,2 triliun, PT ITDC Rp470 miliar, PT PAL Rp1,28 miliar, dan Indonesia Eximbank Rp5 triliun. Sedangkan untuk lembaga, pemerintah menyuntikan PMN sebanyak Rp977 miliar untuk Kawasan Industri Wijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id