Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Kenaikan Suku Bunga The Fed Bikin Negara Berkembang Susah Pulih

Husen Miftahudin • 21 Maret 2022 20:12
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan normalisasi kebijakan di negara-negara maju membuat negara berkembang kesulitan untuk pulih dari dampak pandemi covid-19. Salah satunya naiknya suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.
 
"Kita sudah melihat bank sentral AS sudah mulai menaikkan suku bunga kebijakannya, Fed Fund Rate, dan itu mempersulit bagaimana negara-negara berkembang untuk bisa pulih," ujar Perry dalam Leader's Insight pada Kuliah Umum BI yang disiarkan secara virtual, Senin, 21 Maret 2022.
 
Menurut Perry, negara-negara berkembang saat ini harus mengatasi dampak dari rambatan global hingga ketidakpastian perekonomian. Termasuk kenaikan suku bunga negara-negara maju yang akan membuat arus modal di negara-negara berkembang terjadi keluar (capital outflow).

"Dan karenanya juga (arus modal asing yang keluar) membatasi kemampuan negara-negara berkembang dalam merumuskan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," tutur dia.
 
Oleh karenanya, normalisasi kebijakan moneter menjadi salah satu isu yang diangkat dan disampaikan pada Presidensi G20 Indonesia. Terutama mengenai perlunya normalisasi negara maju dikalibrasi secara baik (well calibrated), direncanakan dengan baik (well planned), dan dikomunikasikan dengan baik (well communicated).
 
Seluruh hal tersebut harus dilakukan agar dampak normalisasi kebijakan pada perekonomian global dan negara berkembang bisa dimitigasi dengan baik. Di sisi lain, Perry juga menyebutkan normalisasi kebijakan di negara maju sudah mulai berlangsung, dan akan lebih cepat dibandingkan negara lainnya.
 
"Kita sudah melihat bank sentral AS sudah mulai menaikkan suku bunga kebijakannya. Semula kami perkirakan lima kali tahun ini, tapi inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat di AS kemungkinan akan mendorong bank sentral AS menaikkan suku bunga Fed Fund Rate tujuh kali," urai dia.
 
The Fed sudah menaikkan suku bunganya pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal atau Federal Open Market Committee (FOMC) meeting untuk periode Maret 2022. The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 0,25 basis poin (bps), sehingga saat ini tingkat suku bunga acuan berada di 0,25 persen sampai 0,50 persen.
 
"Kenaikan suku bunga kebijakan bank sentral AS ini berdampak pada kenaikan suku bunga global dan juga persepsi risiko di global," tutup Perry.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan