Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, imbas kenaikan suku bunga Fed rate yang eksesif telah membuat arus keluar dana asing dari pasar keuangan Indonesia meningkat.
"Winter di pasar keuangan nampaknya akan berlanjut sejalan dengan kenaikan tingkat suku bunga AS hingga empat kali tahun ini," kata dia kepada Medcom.id, Jumat, 17 Juni 2022.
Bhima menyebut, wajar jika investor cemas soal tekanan inflasi di AS, dan risiko suku bunga menimbulkan sinyal resesi ekonomi meningkat diberbagai negara. Hal ini membuat mata uang rupiah tertekan, dan IHSG turun dalam sepekan terakhir.
"Pelaku pasar akhirnya melepas aset berisiko, seperti saham teknologi dan berpindah ke aset yang lebih aman. Indeks dolar menguat 8,2 persen menjadi 104,1 sebagai pelarian sesaat. IHSG pada sesi pagi ini turun 2,3 persen sepekan terakhir," ungkapnya.
Federal Reserve sebelumnya mengumumkan kenaikan suku bunga paling agresif dalam hampir 30 tahun, menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 poin persentase pada Rabu, 15 Juni 2022 karena berjuang melawan lonjakan inflasi.
Kenaikan sebesar 0,75 poin persentase datang karena The Fed berada di bawah tekanan kuat untuk mengekang melonjaknya harga gas dan makanan yang telah membuat jutaan orang Amerika berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan Fed menaikkan suku bunga pinjaman acuan ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen, naik dari nol pada awal tahun. Itu adalah kenaikan 75 basis poin pertama sejak November 1994.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id