"Secara kumulatif, pada Januari-Maret 2022 ini Indonesia masih mengalami surplus sebesar USD9,33 miliar," kata Kepala BPS Margo Yuwono, dalam video conference, Senin, 18 April 2022.
Pada periode sama tahun lalu, surplus neraca perdagangan tercatat hanya USD5,52 miliar. Surplus ini lebih baik dari pada 2020 yang surplus USD2,54 miliar, defisit USD3,59 miliar di 2019, defisit USD4,70 miliar di 2018, dan surplus USD4,12 miliar di 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ini cukup tinggi, mudah-mudahan surplus ini trennya terus meningkat dan bisa memberikan dampak pada pemulihan ekonomi di Indonesia," ungkapnya.
Ia menambahkan, kinerja ekspor pada Januari-Maret 2022 ini sebesar USD66,14 miliar atau naik 35,25 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Impor juga tercatat sebesar USD56,82 miliar atau naik 30,97 persen dari kuartal I 2021 lalu.
Sedangkan pada Maret 2022, perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus sebesar USD4,53 miliar. Surplus ditopang oleh kinerja ekspor yang mencapai USD26,50 miliar, sedangkan impor sebesar USD21,97 miliar.
Nilai ekspor Indonesia Maret 2022 tercatat naik sebesar 29,42 persen dibandingkan dengan ekspor Februari 2022 serta naik sebesar 44,36 persen dari Maret tahun lalu. Sementara nilai impor Indonesia Maret 2022 tercatat mengalami kenaikan sebesar 32,02 persen dari bulan sebelumnya.