"Kalau kita estimasi, kita menghitung survei pemantauan harga minggu pertama dan kedua dari berbagai kota besar terus kemudian kita estimasi inflasi IHK untuk bulan yang bersangkutan. Jadi deflasi 0,04 persen bulan ke bulan itu estimasi IHK September," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, di Kompleks BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 21 September 2018.
Sementara secara tahunan, bank sentral memperkirakan inflasi mencapai sebesar 3,03 persen atau masih sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia. "Demikian juga 3,03 persen secara tahun ke tahun itu untuk inflasi IHK September," bebernya.
Adapun faktor yang menyebabkan perkembangan harga bulan ini terjadi deflasi yakni karena beberapa harga bahan makanan cenderung stabil bahkan menurun. Bahan-bahan makanan yang harganya turun yaitu daging, ayam, telur, dan beras.
"Ini membuktikan bahwa kebijakan-kebijakan yang ditempuh, khususnya dari penyediaan pasokan dan distribusi oleh pemerintah berjalan baik sehingga inflasi di Indonesia tetap rendah dan terkendali, stabil," tukas Perry.
Capain tersebut membuat Perry yakin target inflasi 3,5 persen plus minus satu persen tercapai. "Bahkan kecenderungannya akan lebih rendah dari titik tengahnya," kata Perry.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan harga selama Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Inflasi secara tahun kalender atau year to date (ytd) sebesar 2,13 persen, sementara secara tahunan inflasi sebesar 3,20 persen.
Pemerintah menargetkan inflasi berada pada level 3,5 persen untuk tahun ini. Sedangkan Bank sentral memperkirakan inflasi berada pada posisi 3,5 persen plus minus satu persen.
"Melihat angka ini menggembirakan karena inflasi masih di bawah target 3,5 persen. Kita melihat bahwa inflasi tetap terkendali sehingga target inflasi tahun ini bisa tercapai," ungkap Kepala BPS Suhariyanto pada Senin, 3 September 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News