Sri Mulyani mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 memang tetap ditujukan untuk mendukung pemulihan ekonomi. Hanya saja ada sedikit pergeseran alokasi anggaran dari yang dilakukan pemerintah pada APBN tahun ini.
"Inilah yang saya harapkan akan menjadi titik tolak bagi kita semua, kami di pemerintahan dan seluruh dunia usaha, serta seluruh pemangku kepentingan untuk terus bekerja mengayun dan mengakselerasi pemulihan ekonomi menjadi lebih cepat," kata dia dalam webinar di Jakarta, Senin, 14 Desember 2020.
Pemerintah sendiri menargetkan ekonomi pada 2021 bisa tumbuh antara empat sampai lima persen. Namun semua ini tergantung dari bagaimana penanganan pandemi covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan, serta pelaksanaan program vaksinasi.
Selain itu, Sri Mulyani menyebut keberadaan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja juga bisa menjadi salah satu yang membantu pemulihan ekonomi nasional. Apalagi pemerintah akan membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk pengelola dana investasi.
"Sebuah lembaga baru yang dibentuk dengan mandat untuk meningkatkan kemampuan perekonomian Indonesia untuk terus membangun dan melakukan pembiayaan pembangunan dan kegiatan-kegiatan penting lainnya melalui ekuitas," jelas dia.
Ia berharap seluruh upaya ini akan bisa mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional yang telah dijalankan oleh pemerintah. Lebih dari itu, UU Cipta Kerja diharapkan mampu untuk membangun fondasi ekonomi secara lebih kuat lagi melalui reformasi.
"Sehingga confidence masyarakat meningkat, terbuka berbagai opportunity atau berbagai kesempatan-kesempatan baru untuk berinvestasi dan masyarakat akan jauh lebih produktif karena mereka dihadapkan pada regulasi dan birokrasi yang makin baik dan efisien," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id