Ani, sapaan akrab dirinya, mengatakan pagu belanja pemerintah 2020 sebesar Rp1.670 triliun. Pagu belanja tersebut mengalami peningkatan 9,4 persen dibanding outlok 2019 sebesar Rp1.527,2 triliun. Pagu tersebut diperuntukkan bagi belanja kementerian dan lembaga (K/L) Rp884,6 triliun dan non-K/L Rp785,6 triliun.
Ani mengatakan belanja pemerintah pusat diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan beberapa kegiatan strategis. Serta pemenuhan inisiatif presiden.
Peningkatan kualitas SDM melalui kartu indonesia pintar (KIP) kuliah, kartu sembako, kartu prakerja. Kemudian pemerataan pembanginan antarwilayah. Perbaikan kualitas kesehatan, percepatan pembangunan empat destinasi wisata super prioritas dan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha.
"Jadi sudah menampung dari seluruh janji presiden waktu kampanye," kata Ani di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.
Ani memaparkan setidaknya ada lima fokus atau prioritas belanja di tahun depan di antaranya SDM berkualitas, penguatan program perlindungan sosial, akselerasi pembangunan infrastruktur, birokrasi yang efisien melayani dan bebas korupsi serta antisipasi ketidakpastian.
Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan Presiden Jokowi juga memandatkan agar pelaksanaan belanja harus dilakukan secara efisien namun menciptakan efektivitas yang tinggi.
"Satu catatan presiden efisiensi dan efektivitas belanja. Kami akan monitoring pelaksanaan belanja," jelas Ani.
Adapun tema besar dari Rencana Kerja Anggaran Pemerintah (RKAP) 2020 yakni peningkatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan berkualitas. Tema ini diinterpretasikan dalam RAPBN 2020 dengan semangat besar yakni akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas SDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News