Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto. Foto dok BPS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto. Foto dok BPS.

Kinerja Ekspor 3 Komoditas Unggulan Indonesia Jeblok

M Ilham Ramadhan • 17 Oktober 2022 13:19
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan penurunan kinerja ekspor tiga komoditas unggulan Indonesia di September 2022. Tiga komoditas itu yakni besi dan baja, minyak kelapa sawit, dan batu bara.
 
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya permintaan dan harga di level global," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Senin, 17 Oktober 2022.
 
Dari data BPS, harga besi dan baja di level internasional pada September 2022 melemah 8,31 persen secara bulanan (mtm) dan 19,85 persen secara tahunan (yoy) menjadi USD99,8 per dried metric ton per unit (dmtu).

Sedangkan harga minyak kelapa sawit di bulan yang sama tercatat USD909 per metrik ton (mt). Nilai itu mengalami penurunan sebesar 11,37 persen (mtm) dan 23,03 persen (yoy). Penurunan harga komoditas ini terjadi secara konsisten sejak Juni 2022 sekaligus menjadi yang terdalam.
 
Sementara harga batu bara tercatat masih cukup tinggi, yakni di level USD321,5 per mt. Nilai tersebut tumbuh 1,01 persen (mtm) dan 120,11 persen (yoy). "Harga batu bara ini masih tetap tinggi sejak Maret 2022," jelas Setianto.
 
Kecenderungan turunnya harga-harga komoditas itu berakibat pada melemahnya kinerja ekspor. Nilai ekspor besi dan baja pada September 2022 tercatat hanya USD2,1 miliar, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai USD2,3 miliar.
 
Baca juga: BPS: Harga Komoditas Global Turun Terus!

 
Lalu kinerja ekspor minyak kelapa sawit tercatat hanya senilai USD2,4 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar USD3,7 miliar. Volume ekspor kelapa sawit ini juga mengalami penurunan dari 3,6 juta ton di Agustus 2022 menjadi 2,55 juta ton di September.
 
Sementara untuk batu bara, meski harga di level internasional mengalami kenaikan, namun nilai ekspornya justru mengalami penurunan. Pada September 2022, nilai ekspor batu bara hanya USD4,2 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai USD4,4 miliar.
 
Turunnya nilai ekspor batu bara itu dikarenakan menurunnya permintaan di level global. Ini terlihat dari turunnya volume ekspor komoditas tersebut, yang sebelumnya mencapai 32,8 juta ton menjadi 33,2 juta ton.
 
Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor batu bara. Hal ini dicerminkan dari naiknya nilai ekspor ke Negeri Tirai Bambu terhadap batu bara Indonesia yang sebelumnya hanya USD672,9 juta di Agustus 2022 menjadi USD949,08 juta di September.
 
Sedangkan di kawasan Eropa, Polandia, dan Belanda menjadi negara yang paling tinggi mengimpor batu bara dari Indonesia, yakni senilai USD63,36 juta dan USD55,85 juta. Secara total, nilai ekspor batu bara Indonesia ke Benua Biru mencapai USD161,69 juta, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya USD96,21 juta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan