"Persetujuan investasi sudah sejak tahun lalu, tapi realisasinya baru mulai sekarang. Jadi perkiraan saya realisasi investasinya yang baik," kata Darmin di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (31/10/2016).
Darmin mengatakan realisasi investasi tersebut bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, karena kinerja ekspor maupun impor diproyeksikan masih belum memberikan dampak hingga awal 2017.
"Perdagangan masih turun, tapi penurunannya lebih kecil. Penanaman modal juga tumbuh dengan baik, tapi memang lebih kecil dari tahun lalu," tambah dia.
Untuk itu, Darmin memperkirakan ekonomi pada triwulan III-2016, bisa tumbuh berada pada kisaran 5,0 persen-5,1 persen, meski mesin pertumbuhan ekonomi domestik sedang menghadapi tantangan global.
"Kalau saya, perkiraannya masih 5,1 persen, year on year," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada semester I-2016 mencapai 5,18 persen, setelah ada perbaikan kinerja investasi dari sisi belanja pemerintah pada triwulan II.
Pemerintah dalam APBN-P 2016 menetapkan asumsi makro untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen dengan mempertimbangkan masih ada tantangan yang menghambat kinerja perdagangan akibat lesunya permintaan global dan turunnya harga komoditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News