Ketua Banggar Aziz Syamsudin mengakatan penundaan keputusan karena ada beberapa komisi yang belum menyelesaikan pembahasan di antaranya yakni Komisi I, III dan VI.
Aziz mengatakan menurut tata tertib, pembahasan di komisi masih memiliki waktu sembilan jam hingga pukul 23.00 WIB. Kemudian menyampaikannya ke Banggar pada 23.30 WIB.
"Karena ada tiga komisi belum selesai. Kalau kami lanjutkan, dan komisi baru masuk sore, nanti kita akan ngulang pembahasan. Bagaimana kalau kita skors untuk dilanjutkan besok usai paripurna," kata Aziz bertanya pada pemerintah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 23 Oktober 2017.
Merespons hal tersebut, Sri Mulyani menyetujui penundaan pengambilan keputusan di Badan Anggaran untuk nantinya dibawa ke tingkat II di Sidang Paripurna menjadi esok hari, Selasa 24 Oktober 2017 usai waktu isya.
"Kami sangat mendukung adanya proses politik yqng sekomplit mungkin. Menunggu 3 komisi selesaikan pembahasannya dengan counterpart-nya tentu sesuatu hal yang sangat baik. Kami juga akan menghubungi semua K/L yang jadi partner ke tugas komisi tersebut semoga akan ada konklusi sehingga pembahasan RAPBN 2018 tida ternodai," jelas Ani.
Sebagai informasi, dalam rapat kerja Banggar bersama pemerintah awal bulan ini, Banggar menyepakati postur sementara dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, di antaranya yakni pertumbuhan ekonomi disepakati 5,4 persen sesuai dengan usulan.
Inflasi 3,5 persen sesuai usulan, sementara untuk asumsi Rupiah dibuat lebih menguat Rp100 dari Rp13.500 dalam usulan menjadi Rp13.400 per USD. Begitu juga dengan suku bunga SPN 3 bulan berubah dari 5,3 persen menjadi 5,2 persen. Sementara asumsi harga minyak (ICP) tetap USD48 per barel, lifting minyak dan gas juga tetap masing-masing 800 BPH dan 1.200 BPH setara minyak.
Selain itu, ada juga perubahan pada cost recovery dari Rp10,7 triliun menjadi Rp10 triliun atau berkurang Rp700 miliar. Perubahan cost recovery dan juga asumsi Rupiah membuat postur anggaran penerimaan dan belanja negara ikut berubah. Untuk penerimaan terdapat kenaikan dari Rp1.878,4 triliun, dalam usulan awal, menjadi Rp1.898,2 triliun. Sementara belanja negara dari Rp2.204,4 triliun menjadi Rp2.220,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id