Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id/Eko Nordiansyah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id/Eko Nordiansyah.

PKN-STAN Diharap Sokong RI Jadi Negara Berpendapatan Tinggi

Husen Miftahudin • 20 Juli 2020 06:51
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ingin mendesain ulang Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN-STAN). Harapannya, PKN-STAN dapat segera beradaptasi dalam menghadapi tantangan yang semakin dinamis.
 
Contoh tantangan nyatanya adalah pandemi covid-19 di mana perlu inovasi kebijakan keuangan negara yang tidak biasa. Lalu antisipasi terhadap isu demografi yang menghadapi aging society.
 
Kemudian tantangan digitalisasi yang sudah menjadi tren, hari ini dan ke depannya. Termasuk langkah dan inovasi keuangan dalam mengeluarkan Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

"Harapan saya, transformasi PKN-STAN sebagai penyedia pengelola keuangan terbaik di Indonesia akan dapat menjadi salah satu penyumbang solusi agar Indonesia dapat terus maju menjadi negara berpendapatan tinggi," ujar Sri Mulyani dalam acara puncak Dies Natalis ke-5 PKN-STAN mengutip akun instagram pribadinya @smindrawati, Senin, 20 Juli 2020.
 
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu ingin mendesain ulang seluruh komponen PKN-STAN, baik secara sistem, fasilitas, kurikulum, hingga tenaga pengajar. "Para lulusannya harus mampu menjadi penyusun kebijakan keuangan negara, pelaku, dan pemeriksa keuangan negara yang tangguh menghadapi tantangan baru dengan tetap berkualitas tinggi," tegasnya.
 
Sri Mulyani juga mengharapkan kekuatan kebinekaan PKN-STAN dapat dipertahankan. Mahasiswanya direkrut dari seluruh Indonesia dan terdiri dari putra-putri daerah terbaik yang memiliki komitmen dan keinginan untuk memajukan daerahnya.
 
"Gunakan kebinekaan itu untuk berpikir terbuka sehingga lahir ide dan inspirasi yang tak lain ditujukan untuk membangun dan mewujudkan Indonesia maju. Anda harus punya ambisi, tapi juga harus punya kerendahan hati (humility)," tutur dia.
 
Menurutnya, saat ini tak ada waktu untuk berpikir sempit dan tidak produktif. Seluruhnya harus berbenah dan melakukan perubahan. Perubahan tidak harus membuat gelisah dan marah, tapi perubahan tersebut harus menjadikan kita berdaya tahan, berpikir kritis, dan kreatif.
 
"Selamat Dies Natalis ke-5 PKN-STAN. Semoga PKN-STAN dapat menjadi sebuah sekolah, tempat belajar, tempat mendidik bagi seluruh generasi muda Indonesia di dalam mengelola keuangan negara yang menjadi instrumen penting untuk mencapai kesejahteraan rakyat yang berkeadilan," tutup Sri Mulyani.
 
Indonesia saat ini masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas. Berdasarkan klasifikasi Bank Dunia, negara yang masuk kategori ini memiliki pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) antara USD4.046 hingga USD12.535 per tahun.
 
Peringkat Indonesia naik, sebab sebelumnya Indonesia masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah bawah. Negara pada kelompok ini memiliki GNI per kapita antara USD1.036 sampai USD4.045.
 
Sementara itu, negara yang masuk dalam kelompok pendapatan rendah memiliki GNI per kapita di bawah USD1.035. Sedangkan negara dengan ekonomi berpenghasilan tinggi memiliki GNI per kapita sebesar USD12.536 atau lebih.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan