"Beberapa perkiraan di Mei akan ada tappering off jadi tentu pemerintah mempersiapkan exit strategy pandemi covid-19 itu sendiri agar masalah di kesehatan tidak merembet ke sektor-sektor yang lain," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.
Namun, Airlangga tidak merinci lebih jauh kebijakan exit strategy tersebut. Hanya saja ini terkait dengan melambatnya penyebaran virus korona di beberapa daerah, khususnya di Ibu Kota Jakarta. Bahkan secara umum, kasus baru menurun sampai 11 persen.
"Seperti yang diprediksi, dari segi pertumbuhan terjadi demand shock apalagi kuartal kedua pemerintah menerapkan PSBB untuk memotong penyebaran covid-19, pemotongan ini diharapkan dari segi kesehatan siklus yang terjadi tidak terjadi akselerasi," tambah dia.
Karena itu, Ketum Golkar ini optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tetap positif sebagaimana prediksi Economist Intelligence Unit (EIU).
"Prediksinya yang masih positif pertumbuhannya adalah Tiongkok, India, dan Indonesia. Pemerintah dalam APBN-P 2020 mematok pertumbuhan 2,3 persen, jadi ini senada dengan 213 negara di global dan kita masih dalam posisi positif," ungkapnya.
Adapun pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen diakibatkan oleh guncangan permintaan di tengah pandemi. Namun demikian, katanya, angka pertumbuhan tersebut masih cukup baik jika dibandingkan gejolak ekonomi di negara lain.
“Seperti diprediksi memang pertumbuhan akibat covid-19 itu dari segi demand terjadi demand shock (gejolak permintaan),” pungkas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id