Namun dampak tersebut diharapkan tidak akan terlalu signifikan. Pasalnya, pemerintah pertumbuhan kuartal ketiga masih positif sehingga bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 sebesar 3,7 persen hingga 4,5 persen.
"Dengan PPKM darurat jelas berdampak, akan terlihat di triwulan III," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam bincang santai virtual dengan media, Jumat, 9 Juli 2021.
Ia mengatakan dari sisi investasi, masih akan tetap relatif moderat. Sebab lebih dari 70 persen investasi di Tanah Air merupakan investasi dari bangunan atau konstruksi.
Dirinya mengatakan di masa PPKM Darurat, aktivitas di outdoor seperti sektor konstruksi dibanding aktivitas indoor diberikan pengecualian untuk tetap bisa melakukan kegiatan 100 persen. Artinya sektor konstruksi relatif tidak terdampak.
"Sehingga konstruksi bisa berjalan dan akan menyumbang ke Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB)," ujar dia.
Sementara dari sisi konsumsi diakui dirinya akan terdampak oleh kebijakan PPKM darurat. Dari tahun lalu kita sudah lihat di mana pola konsumsi sangat erat kaitannya dengan mobilitas.
"Begitu mobilitasnya terkoreksi panjang, aktivitas konsumsi juga akan terkoreksi," tutur Febrio.
Ia menambahkan konsumsi secara umum akan terpengaruh, sehingga pemerintah berupaya menjaga konsumsi masyarakat dengan berbagai insentif. Untuk ekspor, lanjut dia, tidak terpengaruh oleh PPKM Darurat, sebab akan sangat tergantung dari negara tujuan ekspor.
"Apalagi Tiongkok, India dan negara lain sepanjang ekonominya terus berjalan, maka ekspor masih cukup membaik karena permintaan masih cukup tinggi," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id