"Untuk realisasi semester I kita mengalami defisit Rp283,2 triliun atau 1,72 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin, 5 Juli 2021.
Ia merinci, penerimaan negara hingga semester I-2021 ini mengalami pertumbuhan 9,1 persen atau telah mencapai 50,9 persen dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun. Pertumbuhan penerimaan negara ini lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Pertumbuhan pendapatan negara ini dibandingkan tahun lalu yang mengalami kontraksi 9,7 persen ini adalah suatu kenaikan yang sangat tinggi dan bagus," ungkapnya.
Sri Mulyani menambahkan, penerimaan negara terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp557,8 triliun atau 45,4 persen dari target, penerimaan bea cukai Rp122,2 triliun atau 56,9 persen dari target, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp206,9 triliun.
"Dari sisi belanja negara sudah terealisasi belanja sebesar Rp1.170,1 triliun atau 42,5 persen dari target belanja tahun ini. Belanja ini naik atau tumbuh 9,4 persen dibanding tahun lalu yang hanya tumbuh 3,4 persen," ungkapnya.
Untuk belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp796,3 triliun dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp449,6 triliun dan belanja non-K/L Rp346,7 triliun. Selain itu, realisasi transfer ke daerah dan dana desa adalah Rp373,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id