Ilustrasi pasar. Foto: MI/Anindya Zaskia P.
Ilustrasi pasar. Foto: MI/Anindya Zaskia P.

Meskipun Inflasi Terkendali, Pemerintah Ogah 'Leyeh-leyeh' Jaga Stabilitas Harga

Husen Miftahudin • 04 April 2023 12:22
Jakarta: Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyampaikan, memasuki periode Ramadan 2023, inflasi dapat terkendali dengan baik. Laju inflasi Maret 2023 tercatat hanya mencapai 4,97 persen (yoy), menurun cukup signifikan dari Februari yang tercatat sebesar 5,47 persen (yoy).
 
"Berbagai upaya pengendalian harga pangan menjelang Ramadan yang dilakukan pemerintah terbukti cukup efektif menurunkan inflasi pangan," ujar Febrio dalam keterangan resminya, Selasa, 4 April 2023.
 
Menurutnya, peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga sangat krusial, terutama dalam memastikan kecukupan dan ketersediaan pasokan berbagai bahan pangan pokok.


Sejumlah pangan naik jelang Puasa


Adapun, inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) mampu diturunkan secara signifikan dari sebelumnya 7,62 persen (yoy) pada bulan lalu, menjadi 5,83 persen (yoy) pada Maret 2023.

Meskipun demikian, secara bulan ke bulan atau month to month (mtm), terjadi sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan. Hal ini seiring dengan naiknya permintaan.
 
"Harga beras juga diharapkan akan melandai seiring masuknya periode panen raya yang mulai berlangsung sejak awal Maret lalu," tuturnya.
 
Baca juga: Nyaris 5%, Ini Penyebab Inflasi Kekerek


Inflasi inti melambat


Selain dari sisi pangan, perlambatan inflasi secara umum juga didorong oleh melambatnya komponen inflasi inti, yaitu sebesar 2,94 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi inti Februari sebesar 3,09 persen.
 
"Perlambatan terjadi hampir di semua kelompok barang dan jasa seiring menurunnya tekanan harga komoditas global," ungkap Febrio.
 
Selain itu, inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered price) juga tercatat 11,56 persen (yoy), melambat dari Februari yang mencapai 12,24 persen (yoy), di antaranya dipengaruhi oleh penurunan tarif air PAM.
 
"Meskipun demikian, pemerintah juga mengantisipasi risiko kenaikan harga minyak global dalam beberapa hari terakhir akibat kebijakan OPEC+ yang berencana untuk memangkas produksinya," tegas dia.


Ogah 'leyeh-leyeh' jaga stabilitas harga

   
Pemerintah memastikan akan terus menjaga stabilitas harga jelang Ramadan dan Lebaran. Pemerintah pusat dan daerah akan terus memonitor harga dan ketersediaan pangan serta melakukan berbagai kebijakan intervensi, diantaranya melalui operasi pasar dan pasar murah bahan pangan pokok, serta memperkuat stok pangan dan kelancaran distribusi pasokan.
 
Program tambahan bantuan sosial beras yang mulai bergulir akhir Maret juga diperkirakan mampu mengendalikan tekanan harga di pasar domestik dan menjaga akses pangan pokok masyarakat.
 
"Stabilitas harga pada masa HBKN menjadi kunci penting dalam menjaga ketahanan pangan dan daya beli masyarakat," terang Febrio.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan