Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, dalam capain realisasi investasi asing tersebut, Tiongkok masuk ke dalam lima besar. Jika dibandingkan kuartal IV-2015, realisasi investasi Tiongkok hanya mampu bertengger di posisi enam.
"Kalau kita lihat kuartal I-2016, ini merupakan indikasi bahwa realisasi komitmen Tiongkok terus meningkat. Tiongkok nomor empat dengan realisasi kuartal I-2016 sebesar USD500 juta (Rp6,95 triliun) atau naik 400 persen (dibandingkan kuartal I-2015)," ujar Franky, dalam Konferensi Pers, di Kantor BKPM Pusat, Jalan Jenderal Gatot Subroto No 44, Jakarta Selatan, Senin (25/4/2016).
Berdasarkan lima besar negara invetasi yang masuk ke Indonesia selama kuartal I-2016, Singapura menempati urutan pertama dengan nilai sebesar USD2,5 miliar (Rp34,78 triliun). Capaian ini naik 141,6 persen dibandingkan kuartal sama tahun sebelumnya.
Sementara posisi kedua ditempati oleh Jepang dengan investasi sebesar USD1,6 miliar (Rp22,26 triliun) atau naik 33,3 persen. Kemudian Hongkong dengan USD500 juta (Rp6,95 triliun) atau naik 400 persen. Selanjutnya Tiongkok dan terakhir Belanda dengan menanamkan modal di Indonesia sebesar USD300 juta (Rp4,17 triliun) atau naik 25,5 persen.
"Sementara secara keseluruhan realisasi investasi negara Uni Eropa itu belum terlalu membaik. Sebagai gambaran, ini kenapa kehadiran Presiden penting dalam lawatan ke empat negara Uni Eropa untuk mendorong realisasi investasi," pungkas Franky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News