Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan berencana mengurangi anggaran belanja sebanyak Rp133,8 triliun pada APBN-P 2016. Ini dilakukan karena adanya penerimaan pajak yang turun hingga Rp219 triliun dari target yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Saya lihat kalau ada pemotongan anggaran itu justru diperkirakan penerimaan pajak tidak seperti yang diharapkan," kata Gubernur BI, Agus Martowatdojo di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016).
Dirinya menambahkan, pemangkasan anggaran bisa mengurangi kemungkinan tambahan utang pemerintah. Hal ini tentunya disambut baik oleh bank sentral karena akan mengurangi kewajiban utang yang harus dibayarkan pemerintah.
"Lalu kalau penerimaan pajak tidak seperti direncanakan dan tidak ada pemotongan anggaran, tentu ada tambahan utang. Kalau sekarang ada pemotongan anggaran tentu tidak ada tambahan utang. Ini kami sambut baik," jelas dia.
Namun begitu, BI berharap jika pemangkasan anggaran belanja yang tidak menyentuh proyek strategis. Sehingga pemerintah tak perlu khawatir jika pemangkasan anggaran bisa menekan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menunjukan perbaikan.
"Dan kami harap pemotongan anggaran realisasinya baik sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Tapi tentu secara umum ekonomi akan baik kalau semua berpartisipasi bukan hanya pengeluaran pemerintah tapi juga swasta dan konsumsi rumah tangga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id