Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mencapai visi Indonesia Maju pada 2045. Namun akibat pandemi yang melanda sejak tahun lalu, pemerintah harus bekerja lebih keras lagi untuk melakukan transformasi ekonomi.
"2022 bisa jadi pijakan baru kita untuk melepaskan diri dari tekanan pandemi. Tapi kita juga beradaptasi sedemikian rupa dan menetapkan 2022 sebagai tahun kunci dalam pemulihan ekonomi nasional," katanya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, Kamis, 29 April 2021.
Untuk mencapai target menjadi negara maju pada 2045, Indonesia harus mencapai pertumbuhan ekonomi enam persen secara bertahap. Jika tidak ada pandemi, ia memperkirakan status middle income trap bisa dicapai pada 2036.
"Sayangnya pada 2020 kita tahu persis covid menerpa kita dan ini berdampak luas pada kinerja pembangunan di seluruh tingkatan dan ini mengganggu target kita keluar dari middle income trap. Maka, diperlukan sebuah adaptasi terhadap rencana pembangunan kita," ungkapnya.
Dalam upaya itu, tantangan yang dihadapi oleh Indonesia cukup besar yaitu harus melakukan transformasi ekonomi. Saat ini produktivitas Indonesia tergolong rendah sehingga perlu dilakukan dukungan agar masing-masing sektor meningkatkan produktivitasnya.
Suharso menambahkan tanpa adanya redesign transformasi ekonomi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan berada di lima persen. Apabila kondisi ini terjadi, Indonesia dipastikan tidak bisa keluar dari status middle income trap pada 2045.
"Kita juga tertantang dengan negara sekitar kita, dimana Filipina pada 2037 dan Vietnam 2043 akan segera melepaskan diri dari middle income trap. Total factor productivity Indonesia juga kita khawatirkan menurun dan ada kecenderungan menjadi terendah di kawasan Asia," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News