Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati - - Foto: am2018bali
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati - - Foto: am2018bali

Kontraksi Ekonomi RI 2020 -2,2%, Lebih Rendah dari Negara Tetangga

Eko Nordiansyah • 27 Januari 2021 13:59
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut hampir semua negara mengalami kontraksi ekonomi pada 2020 akibat pandemi covid-19. Hal yang sama juga dialami oleh Indonesia dengan prediksi kontraksi minus 2,2 persen.
 
Namun demikian, kontraksi pertumbuhan ekonomi RI masih lebih baik dibandingkan negara lain. Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi ekonomi RI lebih rendah dari perkiraan tersebut.
 
"Indonesia juga, tapi kontraksi diperkirakan masih terkendali di kisaran minus 2,2 persen. Bahkan IMF memperkirakan minus 1,5 persen. Ini sesuatu yang baik," katanya dalam Media Group News (MGN) Summit: Indonesia 2021 secara virtual di Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021.

Menurut proyeksi IMF, ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan minus 4,3 persen, Prancis minus 9,8 persen, Jerman minus lima persen, India minus 10,3 persen. Sementara hanya ekonomi Tiongkok yang diproyeksi tumbuh 2,3 persen dan Vietnam 2,9 persen.

 
Sementara di antara negara ASEAN lainnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih lebih baik. Pasalnya Singapura diproyeksi kontraksi 5,8 persen, Malaysia minus enam persen, Thailand minus 7,1 persen, dan Filipina minus 8,3 persen.
 
"Kita berupaya menangani covid dan dampak buruk perekonomian sosial untuk menolong masyarakat dan menjaga dampak buruk covid. Instrumen APBN menjadi instrumen kebijakan kunci," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan