“Untuk Indonesia, pimpinan kami tak membatasi jumlahnya. Ini negara besar dengan jumlah penduduk ratusan juta,” kata Azam saat menemui Dr. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan di komplek Istana, Jumat, 13 Desember 2019
Azam menyebut, green investment investasi hijau yang ditawarkan bagi Indonesia bisa berupa pengolahan sampah atau pengolahan limbah. Namun, ia menyayangkan rumitnya regulasi yang menghambat investasi.
“Kami ingin berkontribusi dan berkolaborasi dengan Indonesia”, ujar Azam
Nantinya, Azam menjelaskan, IFC akan memberi permodalan pada sektor swasta. Belum lama ini, IFC telah menyelesaikan proyek Waste to Energy terbesarnya di Tiongkok. Mereka berharap konsep ini juga bisa dikembangkan di Indonesia untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
Moeldoko memberi respon positif prakarsa IFC membantu swasta Indonesia bergerak di industri hijau. Dia berharap IFC bisa mempelajari kemungkinan untuk berkontribusi sehingga bisa mengurangi polusi akibat bahan bakar fosil.
Mengenai aturan-aturan yang menghambat, Moeldoko mengatakan akan segera membedah dan mencar solusinya.
“Tugas KSP memang untuk debottlenecking. Jadi kalau ada sumbatan, akan kami bongkar dan selesaikan,” kata Moeldoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News