Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,95 persen pada kuartal I-2018. Angka tersebut tumbuh stagnan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,94 persen.
"Saya juga melihat konsumsi masih stabil 4,95 persen. Tentu kita berharap bahwa pertumbuhan dari konsumsi bisa lebih positif pada kuartal kedua," kata dia ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, 7 Mei 2018.
Dirinya menambahkan, di awal kuartal II ada periode bulan puasa dan Lebaran yang biasanya akan mendorong konsumsi masyarakat. Selain itu, ada pembayaran gaji ke-13 dan THR yang diharapkan mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga.
"Itu semuanya biasanya akan memunculkan peningkatan konsumsi. Pada kuartal III akan ada Asian Games yang akan membuat kuartal II dan kuartal III diharapkan untuk terus konsumsinya jauh lebih tinggi," jelas dia.
Tak hanya itu, pemerintah juga menjaga agar kenaikan harga pangan yang bisa menganggu daya beli bisa dikendalikan. Apalagi inflasi terkendali di level yang rendah, sehingga Sri Mulyani optimistis konsumsi akan meningkat.
"Saya sih lebih akan optimistis. Nanti kita lihat karena kuartal I biasanya kan masih late dibandingkan kuartal IV tahun sebelumnya. Tapi dengan kuartal II dan kuartal III itu seasonal, saya lebih optimistis," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News