"Defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2015 diperkirakan akan lebih baik dari perkiraan sebelumnya yaitu 2,5 persen dari PDB, dan lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,9 persen dari PDB," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2015).
Di sisi neraca finansial, dirinya menambahkan, aliran masuk modal asing diperkirakan mengalami peningkatan, meskipun pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian. "Secara akumulatif, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia hingga Juni 2015 mencapai USD4,7 miliar," lanjut dia.
Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa pada akhir Juni 2015 diperkirakan tercatat sebesar USD108,0 miliar atau setara dengan 7,0 bulan impor atau 6,8 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Sementara itu, tekanan inflasi di Juni 2015 lebih rendah dari yang diperkirakan. "Inflasi IHK Juni 2015 mencapai 0,54 persen (mtm) atau 7,26 persen (yoy). Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK sejak Januari sampai dengan Juni 2015 tercatat masih rendah yaitu sebesar 0,96 persen (ytd)," terangnya.
Inflasi Inti juga terkendali sebesar 0,26 persen (mtm) atau sebesar 1,99 persen (ytd) dan 5,04 persen (yoy), sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi. "Berdasarkan perkembangan inflasi sampai dengan Juni 2015, Bank Indonesia memandang bahwa target inflasi 2015 sebesar 4 plus minus 1 persen akan dapat dicapai," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News