Ekonomi indonesia. Foto: MI.
Ekonomi indonesia. Foto: MI.

Survei: Kepuasan Masyarakat Paling Rendah di Bidang Ekonomi

Arif Wicaksono • 10 Desember 2022 17:03
Jakarta: Survei dari Poltracking Indonesia menjelaskan tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo- Ma'ruf Amin sebesar 73.2 persen sebagaimana dalam survei dari 1220 responden pada periode 21-27 November 2022.
 
baca juga: Hadapi Persaingan Global, Industri Halal Nasional Harus Punya Daya Saing

Secara kuantitatif, salah satu hal yang menjelaskan angka kepuasan tersebut adalah bidang pendidikan (78.5 persen) dan bidang kesehatan (77.9 persen) yang mendapatkan kepuasan tertinggi, diikuti sosial budaya (73.7 persen), pertahanan dan keamanan (73.1 persen), serta bidang politik dan stabilitas nasional (70.3 persen). Namun demikian, kepuasan pada bidang ekonomi (64.5 persen) dan penegakan hukum (62.9 persen) adalah yang terendah.
 
Hal mendasar, yang mendesak dan perlu menjadi perhatian pemerintah di penghujung tahun 2022 adalah keluhan publik terkait harga-harga kebutuhan pokok mahal (47.6 persen) sebagai persoalan paling pokok yang dihadapi masyarakat saat ini, diikuti susah mencari lapangan kerja (9.3 persen), biaya pendidikan dasar menengah (SD, SMP, SMA) yang mahal (7.5 persen)
 
Faktor lain, tren kenaikan kepuasan publik yakni karena Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan pemerintah untuk menekan dampak ekonomi akibat kenaikan harga BBM. Sebanyak (28.9 persen) publik menyatakan BLT merupakan program yang paling dirasakan manfaatnya. Program ini menjadi jurus pemerintah dalam mempertahankan kepuasan kinerja pemerintahan.

Selain itu, ada program lainnya yang paling dirasakan manfaatnya seperti Kartu Indonesia Sehat (9.9 persen), Pembangunan jalan tol/jalan trans (7.8 persen), Kartu Pra Kerja (7.5 persen), dan Kartu Indonesia Pintar (6.2 persen).
 
Kesimpulan keempat, potret kehidupan ekonomi setidaknya tergambarkan dari temuan kondisi kehidupan rumah tangga, sebanyak (56.2 persen) publik mengatakan lebih baik, sedang (24.2 persen) mengatakan lebih buruk kehidupan rumah tangganya dalam setahun terakhir. Temuan lain, terkait penghasilan rumah tangga, sebanyak (62.1 persen) mengatakan lebih baik, sedangkan (25.1 persen) lebih buruk penghasilan rumah tangganya selama satu tahun terakhir.
 
Kesimpulan kelima, proyeksi ekonomi politik nasional setidaknya tergambarkan dalam temuan, dari (39.1 persen) publik yang mengetahui penyelenggaraan KTT G20 di Bali, sebanyak (72.6 persen) menilai penyelenggaraan KTT G20 sukses, sementara (12.2 persen) menilai tidak sukses.
 
Tingginya apresiasi publik terhadap kesuksesan KTT G20 sebagai puncak acara Indonesia Presidensi G20, menunjukkan optimisme dan rasa percaya diri bangsa Indonesia yang besar di hadapan anggota negara-negara 20 kekuatan ekonomi dunia.
 
Dari tiga isu utama KTT G20, transformasi digital dan ekonomi (20.6 persen) merupakan isu utama yang paling menjadi perhatian utama publik dalam implementasi kebijakan pemerintah Indonesia, diikuti Transisi energi berkelanjutan (14.7 persen) dan Arsitektur kesehatan global (4.7 persen).
 
Artinya, perhatian besar publik tertuju pada digitalisasi ekonomi, yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Temuan lain, sebanyak (58.3 persen) publik mengatakan setuju terhadap keberlanjutan pembangunan IKN Nusantara, sedangkan (23.9 persen) mengatakan tidak setuju.
 
Persetujuan publik terhadap keberlanjutan pembangunan IKN Nusantara, diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru (24.3 persen), meningkatkan perekonomian Indonesia (16.3 persen), dan pemerataan pembangunan nasional (7.4 persen).
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan