"Penajaman arah reformasi subsidi kita memang ke sana dan ini sudah terjadi dengan kuat juga," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, 5 September 2022.
Sedianya, imbuh dia, agenda reformasi subsidi itu telah dilakukan pemerintah secara bertahap. Penguatan ragam bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako misalnya, merupakan wujud penguatan kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran.
Pada tahun ini, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp154 triliun untuk menjalankan beragam program bantuan sosial. Dana itu kemudian ditambah sekitar Rp24 triliun ke dalam Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM.
Penambahan dana itu berasal dari pengalihan dana subsidi energi yang melonjak tahun ini. "Ini yang kita sebut pengalihan Rp24 triliun itu kita serahkan ke PKH ke BSU, ada nama dan alamatnya," kata Febrio.
"Jadi memang transformasi itu yang kita arahkan dari subsidi yang bersifat komoditas, yang tidak ada nama dan alamat penerima, kita harapkan menjadi lebih tajam ke arah yang ada nama dan alamatnya, ini kita lakukan," tambahnya.
| Baca juga: Kenaikan Harga BBM Bakal Menyeret Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi |
Pengalihan subsidi ke bansos itu merupakan langkah yang diambil pemerintah dalam menyikapi fluktuasi harga minyak dunia dan tingkat konsumsi BBM yang tinggi dalam negeri. Mulanya, anggaran subsidi energi dalam APBN 2022 hanya berkisar Rp152 triliun.
Lalu pada Juni lalu, pemerintah dan DPR sepakat menambah besaran dana subsidi dan kompensasi energi menjadi Rp502 triliun. Namun ternyata penambahan itu diperkirakan tidak akan cukup.
Karena itu, pemerintah kembali menambah anggaran sebesar Rp195 triliun. Sehingga dana subsidi dan kompensasi energi berubah menjadi sekitar Rp698 triliun. "Namun diputuskan oleh Bapak Presiden, sebagai upaya terakhir adalah pengalihan subsidi," terang Febrio.
Pengalihan dana itu diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM. Dengan kata lain, pemerintah berharap tingkat kemiskinan di Tanah Air tidak meningkat meski harga BBM mengalami kenaikan.
"Angka kemiskinan tidak (akan) naik walaupun sudah terjadi kenaikan BBM. Kita hitung, dengan adanya bansos mengakibatkan angka kemiskinan itu bisa turun," pungkas Febrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id