Optimisme ini didorong oleh langkah pemerintah yang kembali menyuntikkan dana sebesar Rp76 triliun ke sektor perbankan untuk memperkuat penyaluran kredit ke sektor riil.
Menurut Purbaya, efek dari tambahan likuiditas tersebut tidak akan langsung terasa. Dampaknya diperkirakan mulai terlihat pada akhir 2025, khususnya Desember, sebelum menguat lebih signifikan di awal tahun berikutnya.
Ia menilai perlambatan pertumbuhan kredit dalam beberapa bulan terakhir masih tergolong wajar. Penurunan ini, kata dia, lebih dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan uang beredar, bukan karena fundamental ekonomi yang melemah.
“Awalnya kredit meningkat, lalu sedikit turun karena pertumbuhan uangnya juga melambat, dari sekitar 13 persen menjadi 7 persen. Karena itu, kami tambahkan lagi likuiditas sebesar Rp76 triliun supaya dorongan kredit kembali kuat,” ujar Purbaya dikutip dari Antara.
Purbaya menjelaskan, proses penyaluran likuiditas ke sektor riil membutuhkan waktu karena melalui mekanisme pengganda uang (money multiplier). Meski begitu, ia tetap optimistis tren kredit ke depan akan kembali menguat, seiring mulai terlihatnya perbaikan aktivitas ekonomi di sejumlah sektor.
Penempatan Dana Segar
Sebelumnya, pemerintah juga telah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Kemudian, per 10 November 2025, pemerintah kembali menyalurkan tambahan Rp76 triliun ke Himbara dan Bank Jakarta.Rinciannya, masing-masing BRI, Bank Mandiri, dan BNI menerima Rp25 triliun, sementara Bank Jakarta memperoleh Rp1 triliun. Tambahan dana ini turut memperkuat kondisi likuiditas perbankan domestik. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tetap stabil di kisaran 11,5 persen secara tahunan pada Oktober 2025.
Namun, di sisi lain, laju kredit justru melambat menjadi 7,36 persen secara year-on-year, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 7,7 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id