Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, BI sejak awal tahun sudah mengantisipasi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta daerah agar dampak elnino bisa terkendali dan dijaga dengan baik.
"Pada tahun lalu khawatir dengan risiko El Nino, tapi tidak jadi. Tapi, tahun ini kelihatannya akan terjadi dan saya meyakini pemerintah sudah siap," ujar Agus, kepada sejumlah awak media, di Komplek Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Dia mengungkapkan, masalah pasokan barang dan distribusi di daerah masih menjadi perhatian khusus terkait datangnya El Nino nanti. Namun, paling terpenting pasokan barang bisa terjaga dengan baik. "Kalau ini terjaga baik pasti harga akan terjaga baik juga," tutur dia.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi risiko dampak fenomena El Nino yang bakal terjadi dan akan menyerang ketersediaan pangan. "Kemenkeu sendiri, nanti kita siapkan dana cadangan beras pemerintah dan dana cadangan pangan," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Menurutnya, cadangan risiko tersebut berlaku untuk mengatasi krisis kekeringan jika El Nino menyerang. Pasalnya, pada saat El Nino yang juga disebut-sebut sebagai musim kekeringan yang dahsyat terjadi, diprediksi bakal mengganggu masa tanam.
"Berapanya? Tergantung kebutuhanlah, yang ada kita pakai dulu dari anggaran yang ada sekitar Rp3,5 triliun. Kalau nanti kurang kita lihat. Kita alihkan dari anggaran mendesak kita," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News