Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai Rp361,5 triliun sampai 26 Oktober lalu. Realisasi ini setara 52 persen dari anggaran sebesar Rp695,2 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan realisasi anggaran PEN mengalami percepatan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan dibandingkan Juli 2020, anggaran yang terserap mencapai 35,8 persen.
"Ini cukup terakselerasi dalam beberapa bulan terakhir. Ini akan terserap menuju ke arah 100 persen sampai akhir tahun," katanya dalam webinar Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2020 di Jakarta, Rabu, 4 November 2020.
Jika dirinci, realisasi anggaran terdiri dari bidang kesehatan sebesar Rp30,74 triliun dari pagu Rp87,55 triliun. Untuk realisasi anggaran perlindungan sosial menjadi yang paling besar yaitu mencapai Rp170,06 triliun dari pagu Rp203,90 triliun.
Untuk anggaran sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) sudah direalisasikan sebesar Rp28,61 triliun dari pagu Rp 106,11 triliun. Selanjutnya, insentif usaha sudah terealisasi sebesar Rp35,47 triliun dari pagu Rp10,61 triliun.
Sementara itu, dukungan UMKM terealisasi sebesar Rp92,6 triliun dari pagu Rp123,47 triliun. Sedangkan pembiayaan korporasi menjadi satu-satunya sektor yang baru bisa terealisasi bulan ini, yaitu sebesar Rp1 miliar dari pagu Rp53,6 triliun.
Febrio menambahkan, dalam dua bulan terakhir akan ada banyak sektor yang anggarannya lebih dipercepat lagi. Pasalnya walaupun sudah cukup akseleratif, namun ada beberapa sektor yang realisasi anggarannya masih minim.
"Ada beberapa (klaster), seperti di sisi pembiayaan pinjaman daerah, lalu PMN ke BUMN serta pinjaman BUMN. Ini akan sangat akseleratif di dalam sisa dua bulan dari 2020 ini," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News