Dalam APBN 2021 ini, penerimaan negara ditargetkan sebesar Rp1.743,6 triliun atau tumbuh 6,7 persen yang terdiri dari penerimaan pajak Rp1.229,6 triliun, penerimaan bea cukai Rp215 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp298,2 triliun.
"Saya berharap target penerimaan negara bisa dicapai meskipun dengan pertumbuhan yang memang juga tetap ambisius. Namun melihat pemulihan ekonomi, saya percaya hal itu bisa dicapai," kata dia dalam Peringatan Hari Bea Cukai ke-75 di Jakarta, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk tidak hanya fokus mengumpulkan penerimaan negara saja. Namun mereka juga diminta untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dari pandemi covid-19.
"Oleh karena itu seluruh jajaran Bea Cukai harus terus melihat secara cermat bagaimana ekonomi kita dapat tumbuh dan pulih. Memanfaatkan pemulihan ekonomi global, mengaitkan dan menjahit kegiatan produksi di dalam global value chain," ungkapnya.
Selain itu, Bea Cukai juga harus bisa menciptakan nilai tambah sehingga Indonesia mendapatkan tidak hanya manfaat ekonomi namun masyarakat mendapatkan manfaat nyata dalam bentuk kesempatan kerja dan kemakmuran.
Hingga akhir Agustus 2021, penerimaan negara tercatat mencapai Rp1.177,6 triliun atau 67,5 persen dari target di APBN 2021. Penerimaan negara mengalami pertumbuhan 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penerimaan negara terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp741,3 triliun atau sudah 60,3 persen dari target, penerimaan bea cukai sebesar Rp158 triliun atau 73,5 persen dari target, dan PNBP sebesar Rp277,7 triliun atau 93,1 persen dari target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News