Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor ESDM pada kuartal 1-2021 mencapai Rp55,11 triliun. Kontribusi bagi penerimaan negara ini dinilai cukup besar di tengah pandemi covid-19.
"Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor ESDM triwulan I-2021 mencapai Rp55,11 triliun atau 61,1 persen dari target," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, Rabu, 26 Mei 2021.
Arifin memberikan kontribusi lain yang disumbangkan sektor ESDM pada investasi nasional sebesar USD10,83 miliar terdiri dari subsektor migas USD2,67 miliar, listrik sebesar USD1,44 miliar, minerba sebesar USD5,98 miliar dan EBTKE sebesar USD0,74 miliar.
Khusus April, menguatnya pertumbuhan komoditas sektor ESDM memberikan kinerja positif bagi neraca perdagangan Indonesia. Hal ini tercermin pada data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Nilai ekspor migas mengalami kenaikan, baik secara bulan ke bulan atau month to month (m-to-m) maupun tahun ke tahun year on year (y-o-y).
Pada April, ekspor migas naik 5,34 persen atau USD0,96 miliar dari bulan Maret 2021 yang sebesar USD0,91 miliar. Bahkan terjadi kenaikan signifikan sebesar 69,60 persen jika dilihat secara year to year dibandingkan April 2020, yaitu USD0,56 miliar.
Kondisi sebaliknya juga terjadi pada nilai impor sektor migas, secara m-to-m impor migas di April 2021 turun 11,22 persen menjadi USD2,03 dari Maret 2021 sebesar USD2,28 miliar.
Guna terus menekan nilai impor, Arifin pun memerintahkan kepada para pejabat pimpinan tinggi Kementerian ESDM untuk menjalankan program-program strategis, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan mendorong pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor ESDM triwulan I-2021 mencapai Rp55,11 triliun atau 61,1 persen dari target," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, Rabu, 26 Mei 2021.
Arifin memberikan kontribusi lain yang disumbangkan sektor ESDM pada investasi nasional sebesar USD10,83 miliar terdiri dari subsektor migas USD2,67 miliar, listrik sebesar USD1,44 miliar, minerba sebesar USD5,98 miliar dan EBTKE sebesar USD0,74 miliar.
Khusus April, menguatnya pertumbuhan komoditas sektor ESDM memberikan kinerja positif bagi neraca perdagangan Indonesia. Hal ini tercermin pada data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Nilai ekspor migas mengalami kenaikan, baik secara bulan ke bulan atau month to month (m-to-m) maupun tahun ke tahun year on year (y-o-y).
Pada April, ekspor migas naik 5,34 persen atau USD0,96 miliar dari bulan Maret 2021 yang sebesar USD0,91 miliar. Bahkan terjadi kenaikan signifikan sebesar 69,60 persen jika dilihat secara year to year dibandingkan April 2020, yaitu USD0,56 miliar.
Kondisi sebaliknya juga terjadi pada nilai impor sektor migas, secara m-to-m impor migas di April 2021 turun 11,22 persen menjadi USD2,03 dari Maret 2021 sebesar USD2,28 miliar.
Guna terus menekan nilai impor, Arifin pun memerintahkan kepada para pejabat pimpinan tinggi Kementerian ESDM untuk menjalankan program-program strategis, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan mendorong pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id