"Kita inginkan pemulihan itu dapat menciptakan struktur ekonomi yang lebih resilient di masa depan, inklusif dan berkelanjutan dalam koridor kesejahteraan masyarakat Indonesia untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dunia," kata dia dalam webinar, Rabu, 8 Desember 2021.
Ia mengungkapkan, saat pertama kali pandemi covid-19 menyerang Indonesia pada Maret 2020 lalu, pemerintah langsung memikirkan langkah-langkah penanganan pandemi itu yang mana dampak pandemi ini juga memengaruhi situasi perekonomian. Hal ini menurutnya menuntut adanya terobosan kebijakan yang responsif namun tetap adaptif.
"Pemerintah tahu persis pada saat itu seluruh komponen income nasional akan turun, konsumsi akan negatif pertumbuhannya, investasi akan negatif pertumbuhannya, ekspor-impor juga akan demikian, maka satu-satunya yang harus menjadi di depan dan yang harus menjadi bemper dari kegiatan ekonomi dari kondisi ekonomi ini adalah pengeluaran pemerintah," ujarnya.
Belanja pengeluaran pemerintah dilakukan secara terintegrasi dalam program PEN. Di dalam program PEN ini tercakup banyak terobosan kebijakan yang utamanya adalah untuk menangani covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional. Selain itu, terobosan lain adalah dukungan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dengan membeli surat utang negara dari pasar primer.
Ia juga menegaskan, segala kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah ini telah melalui izin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan diberikan persetujuan dalam bentuk Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 yang menjadi dasar dari seluruh proses pemulihan serta tata kerja pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional.
"Saya ingin menyampaikan hal tersebut sebagai ilustrasi bahwa ke depan kita memerlukan lagi terobosan-terobosan yang baik, terobosan-terobosan yang dapat membuat Indonesia tetap menuju arah kesejahteraan dalam koridor good governance yang ada, dan saya yakin teman-teman di IAI akan menjadi penjaga good governance, namun juga dengan tetap memikirkan bagaimana good governance yang kita tetapkan tersebut bisa tetap mendorong kondisi pemulihan ekonomi," lanjut dia.
Pada acara tersebut, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PKN STAN yang merupakan kerja sama pengembangan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam bidang pengembangan kapasitas sivitas akademika PKN STAN dan peran serta dalam pengembangan pendidikan tinggi bidang akuntansi dan keprofesian di Indonesia.
"Ini adalah suatu terobosan yang baik, saya juga sangat mengapresiasi, dan saya termasuk yang sangat yakin PKN STAN perlu menciptakan akuntan-akuntan yang andal di sisi pemerintahan dan keuangan negara karena akuntan keuangan negara harus betul-betul memiliki perspektif yang luas bukan saja mengenai keuangan negara dalam arti sempit tapi keuangan negara dalam pengertian perekonomian Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id