Wakil Ketua Banggar DPR RI Muhidin Mohamad Said mengatakan pemerintah dan DPR telah menyepakati sejumlah target dan indikator pembangunan 2021. Untuk itu, RKP 2021 diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup sasaran makro ekonomi.
"Khususnya pemulihan perekonomian nasional yang terdampak pandemi covid-19, pembangunan manusia dan masyarakat, dimensi pemerataan, kualitas lingkungan hidup, pertumbuhan industri, dan pembangunan pariwisata," katanya dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.
Target dan indikator pembangunan 2021 yang menjadi kesepakatan DPR dengan pemerintah antara lain tingkat pengangguran 7,7-9,1 persen, angka kemiskinan 9,2-9,7 persen, Indeks Gini Rasio 0,377-0,379, Indeks Pembangunan Manusia dengan perhitungan yang baru 72,78-72,95.
Kemudian Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menuju target 29 persen di 2030, 23,55-24,05 persen, pertumbuhan PDB industri pengolahan 4,7-5,5 persen, nilai devisa pariwisata USD4,8 miliar-USD8,5 miliar, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) masing-masing 102-104.
Sedangkan asumsi makro untuk RAPBN 2021 ditetapkan yakni, pertumbuhan ekonomi antara 4,5-5,5 persen, inflasi dua hingga empat persen, tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 Tahun 6,29-8,29 persen, nilai tukar rupiah Rp13.700 per USD hingga Rp14.900 per USD.
Sementara untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP) ditetapkan antara USD42 sampai dengan USD45 per barel, dengan target lifting minyak sebesar 690 ribu hingga 710 ribu barel per hari dan lifting gas sebesar 990 hingga 1.010 ribu barel setara minyak per hari.
"Hasil pembahasan Badan Anggaran dengan pemerintah dalam rangka pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021 dan RKP 2021 menjadi bahan dasar bagi pemerintah dalam menyusun RUU APBN TA 2021 beserta Nota Keuangannya," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id