Ilustrasi - - Foto: Medcom
Ilustrasi - - Foto: Medcom

Imbas Korona, Penduduk Miskin Diprediksi Bertambah 11 Juta Orang

Eko Nordiansyah • 31 Maret 2020 12:39
Jakarta: Bank Dunia menilai penyebaran virus korona (covid-19) akan berdampak serius pada pengentasan kemiskinan di seluruh kawasan Asia Timur dan Pasifik. Jumlah penduduk miskin dapat bertambah sekitar 11 juta orang.
 
Dalam laporannya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan di negara berkembang Asia Timur dan Pasifik tahun ini akan melambat menjadi 2,1 persen untuk skenario baseline dan negatif 0,5 persen dalam skenario lebih rendah.

Laporan tersebut memperkirakan dengan skenario baseline, pada 2020 orang yang akan keluar dari kemiskinan di kawasan akan berkurang sebanyak hampir 24 juta dibanding bila tidak ada pandemi. Perhitungan dengan menggunakan garis kemiskinan USD5,50 per hari.
 
"Jika situasi ekonomi memburuk dan skenario lebih rendah yang terjadi, maka jumlah penduduk miskin bertambah sekitar 11 juta orang," tulis laporan Bank Dunia dilansir dari laman resminya, Selasa, 31 Maret 2020.

 
Bank Dunia menyebutkan proyeksi sebelumnya memperkirakan hampir 35 juta orang akan keluar dari kemiskinan di Asia Timur dan Pasifik pada 2020, termasuk lebih dari 25 juta untuk Tiongkok saja.

"Rumah tangga yang terkait dengan sektor ekonomi yang terkena dampak covid-19 akan menghadapi risiko lebih tinggi untuk jatuh ke dalam kemiskinan, setidaknya dalam jangka pendek," tulis laporan Bank Dunia.
 
Sektor-sektor ini termasuk pariwisata dan ritel di Thailand, serta manufaktur dan tekstil di Vietnam. Pekerja informal di semua negara sangat mungkin terdampak dan akan paling sulit untuk dibantu.
 
Kondisi spesifik negara-negara lainnya juga berpengaruh terhadap proyeksi kawasan. Semua negara di kawasan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya secara tajam, sebagian besar mencerminkan dampak dari penyebaran covid-19. Faktor spesifik negara, seperti kekeringan di Thailand, dan guncangan komoditas di Malaysia dan Mongolia juga membebani proyeksi.

 
Di negara-negara Kepulauan Pasifik, proyeksi untuk 2020 memiliki risiko besar karena ketergantungan ekonomi mereka pada hibah dan pariwisata. Memburuknya pandemi covid-19 dan/atau pembatasan perjalanan yang lebih parah atau berkepanjangan akan berdampak negatif lebih lanjut pada kegiatan pariwisata.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan