Menurut Ekonom Indef, Dzulfian Syafrian, tidak selamanya terpopuler di twitter itu menunjukan citra yang baik. Dia mencontohkan, dua di antara kelima menteri terpopuler, Sudirman Said dan Rini Soemarno malah menjadi menteri yang diindikasikan bakal dikocok ulang alias reshuffle.
"Rini dan Sudirman paling negatif dibicarakan, rata-rata netizen menginginkan menteri tersebut untuk dikocok ulang," kata Dzulfian, dalam pemaparannya di Kantor Indef, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (28/11/2015).
Kedua menteri tersebut diisukan akan di-reshuffle lantaran penyerapan anggaran Kementerian per semester I-2015 masih di bawah target pencapaian. Kementerian BUMN baru menyerap 20,7 persen dan Kementerian ESDM baru menyerap sembilan persen anggaran.
Selain masalah penyerapan anggaran, Dzulfian mengungkapkan, ada beberapa permasalahan yang menyudutkan mengapa Rini harus di-reshuffle, yakni terkait Penyertaan Modal Negara (PMN), Pelindo, hingga isu kereta cepat.
"Yang membuat citra Rini negatif itu soal Pelindo, kereta cepat, dan PMN," ujar dia.
Sementara terkait dengan Sudirman Said, Dzulfian melanjutkan, mantan Direktur Pindad ini diisukan reshuffle lantaran selama kerjanya dinilai terlalu banyak pencitraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News