Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat memanen buah Golden Melon di Kota Madiun. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat memanen buah Golden Melon di Kota Madiun. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Dukung Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah

Husen Miftahudin • 12 Juni 2022 10:14
Madiun: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah senantiasa untuk terus mendorong pengembangan produk komoditas pertanian lokal yang mempunyai potensi ekonomi tinggi.
 
"Selain untuk menggerakkan perekonomian rakyat, upaya tersebut juga dapat menjadi solusi terhadap salah satu isu krisis global saat ini yakni mengenai ketahanan pangan," ungkap Susiwijono dalam kunjungan kerjanya ke Kota Madiun, dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 Juni 2022.
 
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Susiwijono menyempatkan diri untuk mengikuti panen buah Golden Melon. Panen buah golden melon yang merupakan salah satu komoditas unggulan tersebut, termasuk dalam rangkaian kegiatan Ulang Tahun Hari Jadi ke-104 Kota Madiun.
 
Dia mengatakan bahwa melon merupakan tanaman yang termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Buah melon yang dapat dipanen tiga kali dalam setahun juga menjadi sandaran ekonomi rakyat di daerah sekitar Kota Madiun.
 
Berdasarkan data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil buah melon terbesar di Indonesia dengan produksi pada 2021 tercatat mencapai 68.527 ton.
 
Selain melakukan kegiatan panen melon, Pemerintah Kota Madiun juga memperkenalkan produk olahan dari tanaman porang yang dapat menjadi alternatif pangan bagi rakyat. Dalam rangkaian ulang tahun Kota Madiun ini, disajikan berbagai produk olahan dari tanaman porang diantaranya dalam bentuk nasi porang, pecel porang, hingga dawet porang.
 
Lebih lanjut, tanaman porang juga memiliki potensi ekonomi yang besar karena merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari pangan rendah kalori, industri bahan perekat, hingga produk kesehatan dan kecantikan.
 
Ekspor porang sempat mencapai puncaknya pada tahun 2020 yang mencapai sebesar 20,5 ton dengan nilai sebesar Rp924,3 miliar. Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Thailand menjadi negara tujuan utama ekspor porang Indonesia.
 
Provinsi Jawa Timur sendiri merupakan sentra penghasil tanaman porang kedua terbesar setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan menjadi industri pengolahan tanaman porang terbesar di Indonesia.
 
"Pemerintah sangat mendukung upaya pengembangan komoditas unggulan daerah berupa tanaman hortikultura maupun tanaman porang berikut produk olahannya, karena selain menggerakkan perekonomian rakyat, produk olahan porang tersebut juga dapat menjadi alternatif pangan bagi rakyat serta mendukung ketahanan pangan yang menjadi salah satu isu global saat ini," terang Susiwijono.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan