"Selanjutnya, dalam membangun manusia Indonesia yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing, kita tingkatkan kualitas pembangunan di sektor kesehatan, pendidikan, dan jaminan sosial," kata Jokowi, dalam pidato kenegaraannya saat sidang bersama DPR-DPD, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Di sektor kesehatan, Program Indonesia Sehat memiliki tiga pilar. Pertama, penerapan paradigma sehat. Kedua, penguatan pelayanan kesehatan. Ketiga, pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berdasarkan data BPJS Kesehatan per Juli 2016, peserta JKN sudah mencapai hampir 170 juta jiwa.
Jumlah sarana pelayanan yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus meningkat. Sampai Juli 2016, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan mencapai 20.239 fasilitas.
"Sedangkan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) sebanyak 1.910 fasilitas, apotik sebanyak 1.953 fasilitas, dan optikal sebanyak 938 fasilitas," jelas Jokowi.
Di sektor pendidikan, sekarang ini sedang dilakukan percepatan pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) di seluruh pelosok Tanah Air. Perhatian pemerintah terutama diberikan kepada anak usia sekolah 6-21 tahun dari keluarga tidak mampu.
Melalui KIP diberikan jaminan untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar sampai menengah, pendidikan formal dan nonformal, termasuk untuk mendapatkan keterampilan dari lembaga kursus/BLK. Selain itu, juga sosialisasi nilai-nilai keutamaan dan pendidikan karakter pada anak didik.
"Pemerintah juga berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang mengabdi di daerah-daerah terpencil, pulau-pulau terdepan, dan wilayah-wilayah perbatasan," pungkas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News