Ilustrasi (MI/Atet Dwi Pramadia)
Ilustrasi (MI/Atet Dwi Pramadia)

Respons Pemerintah Rupiah Menjauh dari Asumsi APBN 2018

Suci Sedya Utami • 08 Mei 2018 13:51
Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak khawatir terhadap realitas pergerakan nilai tukar rupiah yang semakin menjauh dari asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Namun, tetap ada harapan agar pelemahan nilai tukar rupiah ini tidak terus terjadi.
 
Pada pembukaan pasar keuangan pagi tadi, menurut data Bloomberg, rupiah dibuka melemah ke posisi Rp14.004 per USD atau melemah tipis dibandingkan dengan perdagangan sore kemarin di posisi Rp14.001 per USD. Adapun asumsi nilai tukar rupiah dalam APBN 2018 ditetapkan sebesar Rp13.400 per USD.
 
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara menegaskan pelemahan kurs rupiah berpengaruh positif bagi APBN 2018 dari sisi penerimaan negara. "Enggak khawatir. Dari sisi pengelolaan APBN tidak ada hal yang mengkhawatirkan," kata Suahasil, di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Benteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Mei 2018.

Suahasil tidak menampik pelemahan mata uang Garuda berdampak terhadap kinerja belanja negara yakni dari sisi subsidi dan pembayaran cicilan serta bunga utang. Namun, lanjut Suahasil, dampaknya lebih besar dan positif ke penerimaan negara.
 
"Apa yang terjadi andaikan kurs lebih lemah dibandingkan dengan asumsi? Kita akan memiliki penerimaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran yang gara-gara kurs. Untuk APBN kan analisis sensitivitasnya seperti itu," klaim dia.
 
Kendati demikian, lanjut Suahasil, pemerintah tetap akan mengamati pergerakan nilai tukar. Sebab dampak pelemahan rupiah tidak hanya ke APBN, namun juga ke perekonomian secara nasional baik ke masyarakat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun lain sebagainya.
 
"Kalau kurs naik maka harga bahan-bahan bisa meningkat. Nah itu bisa sumbang ke inflasi dan lain-lain. Itu harus kita pikirkan," pungkas dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan