Tingkat inflasi nasional diproyeksikan berada di angka 3,60 persen tahun ini.
"Kami berpandangan inflasi akan terus menurun dan tetap berada dalam kisaran target dua persen hingga empat persen hingga sisa 2023," ujar ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman dilansir Media Indonesia, Selasa, 4 Juli 2023.
Dia menambahkan, inflasi berpotensi besar mencapai tiga persen atau bahkan lebih rendah hingga akhir 2023. Itu dapat terjadi bila pemerintah mampu mengelola harga dan pasokan pangan secara efektif. Sebab, inflasi pangan berpotensi naik lantaran adanya tantangan El Nino dan cuaca ekstrem yang perlu menjadi perhatian.
Baca juga: BPS Catat Inflasi Juni 0,14%, Ini Pengaruhnya ke Masyarakat |
Faisal juga mengatakan, penurunan inflasi Juni 2023 utamanya didorong oleh kenaikan harga bahan pangan, di samping moderasi tarif transportasi yang sedang berlangsung.
Selain itu, inflasi kelompok harga diatur pemerintah dan harga bergejolak menunjukkan tanda-tanda mereda, yakni masing-masing sebesar 9,21 persen (year on year/yoy) dan 1,20 persen (yoy).
Inflasi inti juga turun dari 2,66 persen (yoy) pada Mei 2023 ke level terendah 13 bulan terakhir, di 2,58 persen (yoy) pada Juni.
Namun, secara bulanan, inflasi inti menguat dari 0,06 persen (month to month/mtm) di bulan Mei 2023 menjadi 0,12 persen (mtm), menunjukkan permintaan atau daya beli masyarakat masih relatif kuat.
Adapun pada paruh pertama tahun ini, inflasi tahun berjalan (year to date/ytd) tercatat sebesar 1,24 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi periode yang sama tahun lalu sebesar 3,19 persen (ytd).
"Secara year-to-date, Indonesia terus mengalami net capital inflow. Neraca perdagangan juga tetap surplus meski menyempit. Faktor-faktor tersebut memberikan dukungan terhadap stabilitas nilai tukar rupiah, sehingga dapat memitigasi risiko inflasi impor sampai batas tertentu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News