"Di 2017 (penyaluran KUR sektor produksi) hanya 40 persen, di 2018 itu 50 persen dan akan kita terus tingkatkan lagi menjadi 80 persen. Tahun ini mudah-mudahan bisa 60 persen," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, 27 Februari 2019.
Sejak Agustus 2015 hingga akhir 2018, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp333 triliun. Dari angka tersebut, penyaluran KUR untuk sektor produksi mencapai 39,69 persen dan non produksi sebesar 60,31 persen.
Upaya pemerintah mendorong penyaluran KUR sektor produksi dengan mengeluarkan berbagai program pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti KUR Ketahanan Pangan. Menurut Darmin KUR Ketahanan Pangan ditujukan untuk pembiayaan sektor pertanian dan peternakan.
"Sejak Agustus 2015 sampai dengan 31 Desember 2018, KUR Ketahanan Pangan untuk sektor pertanian dan peternakan berkontribusi sekitar 20 persen dari total penyaluran KUR, atau mencapai Rp66,8 triliun untuk 3,4 juta debitur," ungkap dia.
Selain itu, pemerintah sebenarnya telah mengeluarkan beberapa skema KUR Khusus, yakni KUR Perkebunan Rakyat, Peternakan Rakyat, dan Perikanan Rakyat. Kemudian, ada pula skema KUR untuk pengadaan dryer atau alat pendukung pertanian, serta KUR Garam Rakyat.
Skema KUR Khusus tersebut merupakan pembiayaan yang diberikan kepada pelaku UMKM yang dikelola secara bersama dalam bentuk kelompok dengan off-taker perusahaan besar. "KUR ini tidak memerlukan agunan tambahan, agunannya ya bidang usahanya. Jadi KUR iru tidak wajib agunan, asal jelas tanahnya tanah dia, itu dia akan diberikan KUR," pungkas Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id