Ilustrasi. FOTO: ANTARAFOTO/ANDIKA WAHYU
Ilustrasi. FOTO: ANTARAFOTO/ANDIKA WAHYU

Penjelasan Analisa JPMorgan terkait Obligasi RI

Ade Hapsari Lestarini • 27 Agustus 2015 23:54
medcom.id, Jakarta: JPMorgan berdasarkan hasil risetnya mengenai Asia Pacific Emerging Markets Research mengimbau investor untuk keluar dari pasar obligasi. Hasil riset tersebut menuai kecaman dari Pemerintah Indonesia, yang secara tegas menolak pernyataan JPMorgan.
 
Berangkat dari sana, JPMorgan pun menyanggah hasil riset tersebut. Dalam sanggahannya di Jakarta, Kamis (27/8/2015), JPMorgan merilis data kepada wartawan "IDR rates: Will positioning risk catch up with INDOGBs? Move to U/W". Analisa tersebut menggambarkan analisa JP Morgan terhadap obligasi Indonesia. JP Morgan dalam penjelasannya menyarankan investor untuk menjual obligasi Indonesia maupun rupiah.
 
Emerging Market Strategy JP Morgan Arthur Lukand Bert Gochet dan Bert Gochet memaparkan jika obligasi Indonesia berisiko, dan capital outflow cukup rentan terjadi.

Selain itu, Arthur mengungkapkan adanya concern sebagai imbas dari devaluasi yuan dan pergerakan pasar saat ini. Selain itu, analisa tersebut juga menyebutkan harga CPI akan turun sebesar empat persen. Bahkan, jika proyeksi BI rate ditebas, maka akan menjadi hal negatif bagi obligasi.
 
Sebelumnya, Arthur Lukand Bert Gochet, mengatakan ada tiga peristiwa baru yang mengubah pandangan asing tentang Indonesia. Pertama, devaluasi yuan memperburuk prospek mata uang Asia. JPMorgan memprediksi nilai tukar rupiah jatuh ke Rp14.300 per USD pada kuartal IV-2015.
 
Kedua, investor asing mulai menjual obligasi pasar negara berkembang. Tercatat, capital outflow yang keluar dari obligasi negara berkembang mencapai USD2 miliar. Ketiga, pemerintah Indonesia terus mencatatkan defisit neraca dagang meskipun ada reformasi fiskal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan