Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Pemerintah Fokus Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Suci Sedya Utami • 04 Juli 2017 11:21
medcom.id, Jakarta: Pemerintah terus berupaya meningkatkan daya beli masyarakat yang sekarang ini sedang lesu. Kondisi itu menjadi penting diperhatikan mengingat daya beli menjadi faktor utama yang masih diunggulkan guna mendongkrak pertumbuhan perekonomian nasional.
 
Hal ini disadari pemerintah. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa daya beli masyarakat menjadi salah satu poin yang perlu diteliti. Penurunan daya beli, kata Ani, biasa ia disapa, masih menjadi imbas dari pelemahan ekonomi yang terjadi pada 2014 terutama sejak merosotnya harga komoditas.
 
"Saya menganggap ini adalah masih menjadi imbas dari pelemahan ekonomi yang terjadi selama 2014, 2015, dan 2016 karena faktor komoditas dan ekspor. Sehingga imbasnya masih terasa sampai sekarang," kata Ani, di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat, Senin 3 Juli 2017.

Dia mengatakan, pemerintah tentunya akan terus memfokuskan untuk meningkatkan daya beli masyarakat terutama masyarakat yang berada pada level paling rentan dengan berbagai program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dengan harapan masyarakat yang berada pada level 25-40 persen ke bawah akan tetap terjaga daya belinya.
 
"Kami menganggap untuk menaikkan daya beli adalah dengan confidence, jadikan itu melekat, karena itu soal dari sisi upah, yang mencerminkan produktivitas, itu mengalami tekanan pada produktivitas. Ini adalah kemampuan meningkatkan daya beli dengan upah yang meningkat. Ini tantangan untuk pemerintah," ujar dia.
 
Lebih jauh, kata Ani, untuk meningkatkan upah maka pemerintah tetap fokus untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur dan human capital. Dua bidang tersebut, kata Ani, menjadi faktor yang paling dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.
 
"Untuk itu reformasi aturan akan terus dilakukan di bawah koordinasi Menko untuk memperbaiki apa yang disebut minat investasi, karena itu akan meningkatkan apa yang disebut inovasi dan kreativitas," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
 
Sebelumnya, data terakhir di kuartal I tercatat daya beli hanya tumbuh 4,93 persen. Angka itu menurun dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama yakni 4,97 persen.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan