Hal tersebut seperti diungkapkan dalam laporan BI tentang Laporan Perekonomian Indonesia 2014 bertajuk "Memperkokoh Stabilitas, Mempercepat Reformasi Struktural untuk Memperkuat Fundamental Ekonomi", seperti dikutip dari laman BI, Kamis (30/7/2015).
Dalam laporan itu, diungkapkan juga inflasi di 2015 dan di 2016 diperkirakan dalam kisaran bawah sasaran inflasi 4 plus minus 1 persen. Sementara defisit transaksi berjalan di 2015 terkendali di kisaran 2,5 persen sampai dengan 3,0 persen. Sedangkan pertumbuhan kredit 2015 diperkirakan meningkat khususnya di semester II-2015.
Selain itu, dalam laporan itu diungkapkan juga dalam jangka menengah, prospek perekonomian Indonesia berada dalam lintasan yang terus meningkat didukung oleh reformasi struktural yang ditempuh pemerintah dalam kerangka RPJMN.
Adapun prospek jangka menengah yang dimaksud, yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019 diperkirakan berada di angka 6,5 persen, inflasi berada dikisaran sasaran 3,5 plus minus 1 persen, dan defisit transaksi berjalan menurun dan lebih seimbang di kisaran 2,5 persen sampai dengan 3,0 persen terhadap PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id