"Prediksi Bu Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia sudah di dalam kondisi resesi. Kita di tengah-tengah resesi," kata Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah kepada Medcom.id di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020.
Piter menjelaskan resesi terjadi ketika pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut tumbuh negatif. Sementara di Indonesia, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I masih tumbuh 2,97 persen, namun kemudian minus 5,32 persen di kuartal II-2020.
"Kita tinggal menunggu September saja. Di Oktober ketika BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi, kita baru dinyatakan resmi mengalami resesi, yang sesungguhnya sudah kita jalani saat ini," ungkap dia.
Menurut dia, resesi saat ini sudah terasa karena terjadi penurunan perekonomian akibat pandemi covid-19. Hal ini bisa dilihat dari penurunan konsumsi rumah tangga, penurunan aktivitas industri, hingga bertambahnya jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK).
Piter menyebut jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka akan menyebabkan depresi. Namun, Ia meyakini Indonesia tidak akan mengalami depresi karena kemungkinan vaksin covid-19 ditemukan dan diproduksi pada tahun depan.
"Wabah berhenti perekonomian berangsur kembali normal. Masyarakat tidak perlu panik. Resesi adalah kenormalan baru, bersikap biasa-biasa saja. Yang penting jaga kesehatan, itu yang utama," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id