Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan sektor industri manufaktur domestik bisa menjadi bagian dalam rantai pasok industri global. Apalagi saat ini banyak negara masih bergantung pada ketersediaan barang dari Tiongkok.
"Ketergantungan yang tinggi terhadap Tiongkok sebagai supplier bahan baku bagi industri manufaktur global tentu berisiko, mengingat kegiatan produksi industri di Tiongkok yang lumpuh karena lockdown telah mengganggu keberlangsungan kegiatan manufaktur global," kata dia kepada Medcom.id di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.
Akibat ketergantungan tersebut, banyak negara akan memindahkan supplier bahan baku atau barang setengah jadi mereka ke negara lain yang selama ini merupakan input dari proses produksi sektor manufaktur Tiongkok. Di sinilah peluang Indonesia untuk masuk dalam rantai pasok industri global.
"Oleh sebab itu, hal merupakan peluang besar bagi new normal bagi industri manufaktur domestik untuk bangkit dan berdaya saing di pasar internasional dalam rangka mengambil potensi porsi dari Tiongkok yang berkontribusi tinggi pada rantai pasokan global," jelas dia.
Di sisi lain, pertumbuhan sektor transportasi akan mengalami tekanan paling besar akibat perubahan kondisi global. Hal tersebut mendorong ekonomi dunia maupun Indonesia cenderung lebih lambat dibandingkan 2019.
"Penggunaan transportasi dalam skala besar pun diperkirakan akan berkurang mempertimbangkan kegiatan meeting yang dapat efektif dan efisien dilakukan melalui online, juga berpotensi mengurangi penggunaan transportasi darat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id