"Kita perlu memompa lagi pertumbuhan di kuartal III, karena kuartal III adalah penentuan bagi kita," katanya dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional Apindo secara daring, Rabu, 12 Agustus 2020.
Menurutnya ekonomi Indonesia baru tumbuh positif di kuartal IV sebesar 1,38 persen. Dengan begitu, secara keseluruhan ekonomi RI tahun ini bakal minus 0,49 persen.
Meski demikian, dampak pandemi covid-19 terhadap ekonomi Indonesia dinilai relatif lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Apalagi pada kuartal I-2020, Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan 2,97 persen meski terjadi kontraksi minus 5,32 persen di kuartal II kemarin.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dibandingkan negara lain kita satu dari sekian negara bersama Korea Selatan yang di kuartal I positif dan yang lain negatif. Kuartal II yang lain turun lebih dalam," jelas dia.
Airlangga menambahkan pemerintah akan menggenjot belanja sebagai salah satu stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi. Dengan anggaran sekitar Rp2.700 triliun, pemerintah telah membelanjakan sekitar Rp1.000 triliun pada semester I, sehingga sisanya bisa dioptimalkan di paruh kedua tahun ini.
"Kita harapkan bisa membelanjakan Rp1,700 triliun, dengan Rp700 triliun di kuartal III dan Rp1.000 triliun ada di kuartal IV. Dan Bapak Presiden mendorong belanja di setiap kementerian dipacu, karena kalau ini dipacu kita harapkan bisa masuk ke jalur positif," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News