Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Hendy Sulistyowati. (FOTO: MTVN/Eko Nordiansyah)
Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Hendy Sulistyowati. (FOTO: MTVN/Eko Nordiansyah)

BI: Kegiatan Usaha Triwulan I-2016 Tumbuh Lebih Tinggi

Eko Nordiansyah • 11 April 2016 17:42
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan I-2016, secara triwulanan, tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini diketahui dari Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mencerminkan saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 5,80 persen, lebih tinggi dibandingkan 3,02 persen pada triwulan IV-2015.
 
"Peningkatan kegiatan usaha terindikasi pada sebagian besar sektor, terutama sektor jasa-jasa (SBT 2,69 persen) dan sektor pengangkutan & komunikasi (SBT 2,10 persen). Peningkatan kinerja dunia usaha juga terindikasi dari kinerja keuangan yang membaik," kata Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Hendy Sulistyowati, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
 
Sementara itu, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha pada triwulan I-2016 meningkat dibandingkan periode sebelumnya dengan SBT masing-masing sebesar 29,70 persen dan 28,99 persen. Sejalan dengan kondisi ini, dunia usaha berpendapat bahwa akses terhadap kredit perbankan lebih mudah dibandingkan triwulan sebelumnya SBT 6,77 persen, naik dari dua persen pada periode sebelumnya.

"Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan I-2016 berada di level 75,75 persen, meningkat dibandingkan 75,23 persen pada triwulan sebelumnya," jelas dia.
 
Dirinya menambahkan, peningkatan kapasitas produksi terutama terjadi pada sektor listrik, gas & air bersih yang secara rata-rata sebesar 83,98 persen, naik dari 80,88 persen pada triwulan IV-2015. Di sisi lain, kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan I-2016 masih berada dalam tekanan kontraksi sebagaimana diindikasikan oleh SBT sebesar minus 0,77 persen, lebih rendah dibandingkan SBT periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar minus 0,34 persen.
 
Hal ini, lanjut dia, sejalan dengan nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) triwulan I-2016 yang sebesar 46,69 persen, lebih rendah dibandingkan 48,23 persen pada triwulan IV-2015. Kontraksi pada sektor industri pengolahan terutama disebabkan oleh kontraksi pada indeks volume pesanan dan indeks tenaga kerja yang tercatat masing-masing sebesar 45,21 persen dan 46,61 persen.
 
Kegiatan usaha pada triwulan II-2016, secara triwulanan diperkirakan mengalami ekspansi. Hal ini terindikasi dari SBT kegiatan usaha pada triwulan II-2016 sebesar 18,29 persen. Ekspansi kegiatan usaha terutama diperkirakan terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan SBT masing-masing sebesar 3,95 persen dan 2,47 persen.
 
"Ekspansi kegiatan usaha sektor industri pengolahan pada triwulan II-2016 juga terindikasi dari nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) triwulan II-2016 sebesar 51,37 persen. Ekspansi sektor industri pengolahan terutama didorong oleh ekspansi indeks volume produksi dan indeks volume persediaan barang jadi masing-masing sebesar 60,55 persen dan 50,52 persen," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan