Gubernur BI Agus Martowadojo mengatakan, rencana pemerintah menjalankan program penampunan pajak atau tax amnesty mendapat respons positif dari luar negeri. Begitu juga ketika terjadi perombakan kabinet atau reshuffle beberapa pos kementerian di Kabinet Kerja.
"Kami lihat pemerintah yang akan menjalankan program pengampunan pajak ini disambut dengan cukup baik. Kemarin ada perombakan kabinet juga baik," kata Agus, di Komples Perkantoran BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2016).
Meski demikian, Indonesia tetap perlu mewaspadai adanya tekanan di perekonomian global. Apalagi beberapa waktu lalu pertumbuhan ekonomi global diperkirakan menurun 0,1 persen jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya akibat adanya fenomena British Exit (Brexit).
"Pertumbuhan ekonomi global melemah meski hanya 0,1 persen koreksinya tapi ini dampak dari Brexit. Tapi kondisi secara umum Brexit itu ternyata bisa membuat tidak terlau mengguncang karena koordinasi yang baik antara otoritas di Inggris dn Eropa. Ini kondisi jangka pendek," jelas dia.
Dirinya menambahkan, ketidakpastian terhadap perekonomian global masih akan tetap terjadi. Hal ini seiring dengan kemungkinan akan dinaikannya suku bunga acuan Amerika Serikat (fed rate) oleh bank sentralnya meski hanya sekali untuk tahun ini.
"Yang perlu diwaspadai bagaimana dampak pada neraca perdagangan dan ketidakpastian. Kami juga melihat bahwa kemarin Amerika Serikat itu memutuskan tidak menyesuaikan fed rate dan ini sesuai antisipasi jadi diperkirakan fed rate hanya naik sekali dalam setahun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News