"Angka Rp3.461 triliun sampai dengan 2030 merupakan sebuah angka yang sangat signifikan. APBN tadi di dalam fiscal framework mencoba untuk memerankan di dalam mendukung langkah-langkah untuk penurunan karbon tersebut," kata Sri Mulyani dalam webinar, Selasa, 22 Februari 2022.
Ia menambahkan, salah satu alat yang penting bagi Indonesia untuk mencapai target emisi karbon adalah APBN karena merupakan instrumen keuangan negara. Instrumen ini pula yang menentukan atau memengaruhi kegiatan ekonomi dan masyarakat.
"Transformasi ini yang kemudian kita desain di dalam berbagai upaya mendesain fiscal policy atau APBN tentunya ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah 2024, kita berupaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim serta bagaimana mendesain pembangunan yang rendah karbon," ungkapnya.
Dalam APBN, lanjut dia, pemerintah menggunakan berbagai sumber seperti penerimaan negara, belanja negara, hingga pembiayaan yang diarahkan untuk mendukung pencapaian emisi rendah karbon.
"Untuk itu Kementerian Keuangan sebagai pengelola APBN, keuangan negara telah menyusun kebijakan yang kita sebut climate change fiscal framework suatu kerangka kebijakan fiskal yang sesuai atau dalam hal ini mendukung tantangan climate change ini. Ini juga sesuai atau konsisten dengan tekad untuk menurunkan CO2 bahkan NZE pada 2060," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id