Ditemui usai sidang kabinet paripurna, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ada beberapa asumsi makro yang nantinya akan direvisi dalam usulan RAPBNP 2016 ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Dirinya menyebutkan, beberapa di antaranya yakni asumsi inflasi diturunkan dari 4,7 persen menjadi empat persen. Begitu juga dengan nilai tukar rupiah yang tadinya diasumsikan Rp13.900 per USD akan diubah menjadi Rp13.400 per USD.
"Kalau pertumbuhan ekonomi tetap 5,3 persen," tegas Darmin, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2016).
Selain itu, lanjut Darmin, penerimaan negara akan sedikit direvisi. Seperti diketahui target penerimaan pajak dalam APBN 2016 sebesar Rp1.822,5 triliun. Revisi terutama untuk penerimaan pajak.
Sementara terkait belanja negara, Presiden Jokowi mengarahkan agar ditekan lebih efisien. Nantinya akan ada pemangkasan anggaran belanja sekitar Rp50 triliun dari total belanja keseluruhan Rp2.905,7 triliun. "Yang banyak (pemotongan) belanja barang," jelas dia.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan mengusulkan RAPBNP 2016 pada Mei 2016. Usulan ini sejalan dengan adanya perubahan atas situasi dan kondisi ekonomi sehingga dibutuhkan APBNP 2016 dalam mencapai target-target yang ditentukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id